Okra atau dikenal juga dengan bendi merupakan tanaman berbunga hijau yang bentuknya mirip dengan cabai merah berbulu halus dan kelilingnya berlekuk. Didalamnya terdapat biji-biji kecil jika okra dipotong.
Tanaman ini berasal dari daerah Ethiopia dan kini dapat dijumpai di daerah Tropis.
Okra dapat dimasak menjadi kari, balado, campuran salad, atau hidangan tumis. Ketika dimasak okra mengeluarkan lendir dan rasanya renyah.
Okra masih terdengar asing bagi sebagian dari masyarakat Indonesia. Berbeda dengan masyarakat negara-negara di kawasan Asia Tengah maupun Asia Selatan, disana okra sangat digemari.
Menurut sejarah, tanaman okra berasal dari Afrika dan dibawa ke Amerika sekitar 3 abad lalu oleh para budak Afrika. Saat ini tanaman okra sudah dikenal luas di berbagai negara di Asia, Eropa, dan Australia. Bahkan masakan berbahan dasar okra sangat populer di Sri Lanka, Jepang, Philipina, Arab Saudi dan Eropa. Di Indonesia okra tidak terlalu dikenal, walaupun ternyata tanaman ini sudah dibudidayakan sejak
ratusan tahun silam.
Okra atau bendi memiliki berbagai manfaat untuk kesehatan. Beberapa jenis vitamin dan protein terdapat di dalamnya.
Okra merupakan sayuran berserat yang mengandung vitamin, mineral, folat, dan anti-oksidan seperti beta karoten dan lutein.
Okra juga rendah kalori sehingga dapat dijadikan menu dalam diet menurunkan berat badan.
Serat yang dikandung Okra adalah serat tidak larut (insoluble dietary fibre / IDF) berperan utama mencegah perkembangan kanker kolon. IDF akan meningkatkan volume feses, sehingga mengencerkan konsentrasi senyawa karsinogen. Kondisi ini akan menurunkan kesempatan senyawa karsinogen berinteraksi dengan dinding usus, sehingga memperkecil resiko kanker.